Rasuki aku..tumpahkan semuanya Saat setengah bayang menutup wajah yg menatap di kegelapan Teka teki jiwa menggantung di atas bibir yg terbias cahaya Bukan kututupi kesempurnaan yg dititipkan Tapi hendaklah ia tetap bersahaja walau didekap sembunyi Biarlah mereka dendangkan nyanyian2 sarkastik, meng
Tamaona....ada rasa yg lamat2 mengalir jika aku bersua denganmu Rasa yg begitu mesra layaknya kekasih menyambut pujaan hati...haru biru mendayu dayu bagai nanyian jiwa yg tak pernah kelu Tamaona....simpan resah mu di kedalaman sepi yg damai, jangan tangisi perpisahan, karna aku akan selalu menyapam
Rasa kegantengan tak perlu dipaksakan, Karena tuhan telah menciptakan kalian dgn tampang pas2 an . N.B termasuk saya ada penegasan kegantengan yg otomatis, yaitu ketika sudah laku (nikah) apa kah anda jg termasuk ? :D
Banyak...banyak ia yang meraja dalam kata dan tanya Segan kusapa "aku" dalam diriku Tapi biar ia berlalu tanpa perlu membuka pintu utk punya tempat layak di dalamnya Kepastian yg pasti adalah ketidak pastian Ada dalam tiada namun mewujud dalam tanya Mampukah mendefenisikannya dengan hany
Cuma membelai belai jingga pelangi melukis lukis acak dg serenade berwarna kelabu dengan selaksa anggun engkau runtuhkan asa berbalut halimun Duhai lantunan bisu dalam kias makna terangkai Sang hening kedalaman merayuku enggan bereksistensi Saat dirimu melayang menyergapku dalam irama bertangkai
Satu tarikan nafas tertahan... Setetes demi setetes energi kurangkai dalam kelelahan... Rempong itu keniscayaan Kubabat malam dg satu putaran Lamat2 kujemput mimpi dg pelan Segala lelah pun tertelan Menyerah bukan kata yg pantas diucapkan Acungkan tinju ke langit untuk sebuah kejayaan Beginilah o
mantau saja :hammers selesaima masak2 om :D sy yg ke bantaeng di rumahnya om DP :D penuh pancia :hammer
Kau titipkan sesuatu dalam kesadaran terdalamku Ia desah nafas pertama yg membuka mataku menatap cahaya Kau begitu sederhana namun rumit untuk dinyatakan lewat bunga Ingin kupuja kau dalam kenakalanku memahami kesempurnaan Tapi logika tak sanggup menggapaimu dalam estetika yang biasa Terpukau ak
Cuma membelai belai jingga pelangi melukis lukis acak dg serenade berwarna kelabu dengan selaksa anggun engkau runtuhkan asa berbalut halimun Duhai lantunan bisu dalam kias makna terangkai Sang hening kedalaman merayuku enggan bereksistensi Saat dirimu melayang menyergapku dalam irama bertangkai